BENGKULU UTARA. BM.ID – Jumlah anak yang menjadi korban kekerasan seksual di Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu makin mengkhawatirkan.
Belum lagi genap enam bulan tahun ini berjalan, sudah ada 47 anak di Bengkulu Utara menjadi korban kekerasan seksual.
Ini merupakan kasus yang saat ini ditangani di Kepolisian dan juga ditangani oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan dan Anak Bengkulu Utara.
Yang paling menonjol dan menghebohkan tentunya adalah kasus pencabulan dan persetubuhan anak sesama jenis yang dilakukan oknum gurunya sendiri dua bulan lalu.
// Baca Juga. Beri Bantuan, Menteri Risma Temui Puluhan Anak Korban Rudapaksa Oknum Guru
Terdapat 35 anak yang menjadi korban kekerasan seksual oknum guru tersebut.
Kejadian ini bahkan bukan hanya menghebohkan Provinsi Bengkulu melainkan tingkat nasional.
Bahkan Menteri Sosial Tri Rismaharini sampai turun ke Bengkulu Utara untuk bertemu dengan orangtua dan para korban.
Kepala Dinas PPPA Bengkulu Utara Solita Maida, M.Pd menuturkan jika Dinas PPA terus berkoordinasi dengan Polres Bengkulu Utara.
“Namun Kita fokus dalam melakukan pemulihan pasca trauma kejadian yang dialami oleh anak,” kata Solita.
// Baca Juga. Kunjungi Siswa. Bupati Ir Mian Pastikan Penanganan Trauma Korban Kekerasan Seksual Oknum Guru
Dinas PPPA melakukan pendampingan pada pemulihan psikologis anak. Termasuk menyiapkan psikolog anak jika memang dibutuhkan untuk percepatan pemulihan rasa trauma.
“Kita berusaha pelan-pelan menghilangkan rasa trauma yang pasti dialami oleh anak yang menjadi korban kekerasan tersebut,” terangnya.
Dinas PPPA tidak bekerja sendiri, mereka juga bekerjasama dengan Dinas Sosial, Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk percepatan pemulihan dan peningkatan keamanan anak di lingkungan aktifitasnya masing-masing.
“Pemulihan pasca kejadian ini sangat penting. Maka kita bekerjasama dengan lintas OPD. Terutama Dinas Sosial yang juga aktif dalam kegiatan pemulihan,” tutup Solita. (AKA.BM)
// Baca Juga. Trauma Healing Korban Kekerasan Seksual Oknum Guru. Ini Cara Polsek Napal Putih