Razia Narkoba di Rutan Bengkulu, Apa Hasilnya?

BENGKULU, BM.ID— Dalam upaya memperkuat keamanan serta mencegah peredaran barang-barang terlarang, Rutan Kelas IIB Bengkulu menggelar razia gabungan bersama aparat TNI dan Polri pada Jumat (10/10) malam.

Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah preventif dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan Rutan Bengkulu.

Razia gabungan tersebut melibatkan sejumlah personel dari berbagai unsur, di antaranya anggota TNI, Bhabinkamtibmas, serta beberapa anggota Brimob Polri.

Sementara dari pihak Rutan Bengkulu, kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Rutan (Karutan) Bengkulu, Yulian Fernando, yang turut didampingi oleh jajaran struktural, satuan pengamanan, serta petugas rutan lainnya.

Pelaksanaan razia dimulai sekitar pukul 22.00 WIB diawali dengan apel persiapan yang dipimpin oleh Karutan Bengkulu, Yulian Fernando. Selanjutnya para personil dibagi dalam beberapa kelompak.

Setiap blok dan sel diperiksa satu per satu oleh tim gabungan untuk memastikan tidak ada peredaran narkotika, handphone, atau barang-barang terlarang lainnya yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam rutan.

Dalam keterangannya, Yulian Fernando mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Rutan Bengkulu dengan aparat penegak hukum dalam upaya menciptakan situasi yang kondusif serta mencegah potensi gangguan keamanan.

“Razia gabungan ini dilakukan secara rutin dan terukur sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga integritas serta memastikan Rutan Bengkulu bersih dari barang-barang terlarang,” ujar Yulian.

Selama proses razia berlangsung, petugas melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kamar hunian, termasuk memeriksa setiap sudut ruangan, tempat tidur, lemari, hingga barang-barang pribadi milik warga binaan. Kegiatan dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip humanis dan menghormati hak-hak warga binaan.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan malam itu, petugas tidak menemukan adanya narkoba, handphone, maupun barang-barang terlarang lainnya.

“Alhamdulillah, hasil razia kali ini nihil temuan. Ini menunjukkan bahwa kondisi keamanan dan pengawasan di Rutan Bengkulu sejauh ini berjalan dengan baik,” lanjut Karutan.

Yulian juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran petugas Rutan Bengkulu, serta kepada TNI dan Polri yang telah bekerja sama dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa kerja sama lintas sektor seperti ini penting untuk terus ditingkatkan demi menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan.

“Kami berterima kasih atas dukungan dan sinergi dari TNI dan Polri. Dengan kolaborasi yang solid, kami berharap Rutan Bengkulu dapat terus menjadi lingkungan pembinaan yang aman, tertib, dan bebas dari peredaran barang terlarang,” pungkasnya.

Kegiatan razia gabungan ini berjalan dengan lancar dan tertib tanpa adanya insiden. Usai pelaksanaan, seluruh tim melakukan apel evaluasi dan penutupan kegiatan di halaman Rutan Bengkulu.

Karutan Bengkulu saat razia gabungan ke blok dan sel hunian tahanan

Komitmen Zero Narkoba di Rutan Bengkulu

Yulian Fernando juga menegaskan komitmennya untuk mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dari narkoba dan penyalahgunaan handphone. Pernyataan tegas ini disampaikan Yulian usai pelaksanaan razia di blok hunian warga binaan yang melibatkan unsur TNI dan Polri sebagai bentuk sinergi menjaga ketertiban dan keamanan di dalam rutan.

Menurut Yulian, komitmen terhadap kebijakan “Zero Narkoba dan Zero Handphone” bukan sekadar slogan, melainkan menjadi arah kebijakan utama dalam pengelolaan Rutan Bengkulu. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran, baik yang dilakukan oleh warga binaan maupun petugas, tanpa pandang bulu.

“Tidak ada toleransi bagi siapa pun yang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika atau handphone di lingkungan Rutan Bengkulu. Kami ingin menegakkan integritas dan profesionalisme di semua lini, karena hanya dengan itu pembinaan dapat berjalan secara efektif dan bermartabat,” tegas Yulian.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penyalahgunaan narkoba maupun alat komunikasi ilegal di dalam rutan dapat merusak seluruh tatanan pembinaan. Selain mengganggu keamanan dan ketertiban, praktik tersebut juga dapat mencoreng kepercayaan publik.

Oleh karena itu, Yulian menegaskan bahwa langkah-langkah pencegahan dan penegakan disiplin akan terus diperkuat melalui pengawasan internal dan pembinaan mental pegawai.

“Rutan adalah tempat untuk membina, bukan tempat untuk mengulang kesalahan. Karena itu, setiap individu yang berada di sini — baik petugas maupun warga binaan — wajib memegang komitmen bersama untuk menjauh dari hal-hal yang bertentangan dengan hukum,” ujar Yulian.

Yulian juga menyoroti pentingnya integritas petugas sebagai garda terdepan dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dan aman. Ia menegaskan bahwa pembenahan sumber daya manusia menjadi fokus utama, agar seluruh jajaran memiliki kesadaran dan tanggung jawab moral dalam menjalankan tugas.

“Petugas harus menjadi teladan. Kalau kita ingin warga binaan berubah menjadi pribadi yang lebih baik, maka perubahan itu harus dimulai dari petugasnya sendiri. Tidak ada ruang bagi oknum yang mencoba bermain-main dengan aturan,” tegasnya.

Sementara dari hasil razia gabungan yang dilakukan tidak ditemukan adanya narkoba maupun handphone. Hasil ini kembali menegaskan komitmen Rutan Bengkulu dalam mencegah peredaran gelap narkotika maupun penyalahgunaan handphone.

Komentar